cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota kendari,
Sulawesi tenggara
INDONESIA
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis
Published by Universitas Halu Oleo
ISSN : 24067489     EISSN : 24069337     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis (JITRO) adalah jurnal ilmiah mempublikasikan hasil penelitian dan review bidang peternakan.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei" : 8 Documents clear
EVALUASI KINERJA PROGRAM PENGEMBANGAN SAPI POTONG BANTUAN DINAS PERTANIAN DAN KEHUTANAN KOTA KENDARI Abdul Haadii; Rahim Aka; La Ode Ba'a
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (60.916 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.4509

Abstract

Salah satu upaya pengembangan sapi potong yang di lakukan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Kendari adalah pemberian bantuan kepada kelompok tani yang ada di Kota Kendari.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan populasi sapi potong, permasalahan dan kebijakan pemerintah Kota Kendari dalam pengembangan peternakan sapi potong di Kota Kendari.Metode penelitian adalah sensus dan sampel ditentukan secara purposive yaitu Kecamatan Baruga, Poasia, Abeli, Puwatu dan Mandonga.Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan pengamatan langsung di lapangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok tani penerima bantuan hibah program  pengembangan sapi potong tersebut  terdiri dari 22 kelompok tani ternak dengan jumlah bantuan 10 ekor perkelompok. Pola pemeliharaan sapi potong di Kota Kendari umumnya dilakukan secara semi intensif (92,3%), rata-rata perkembangan populasi sapi bantuan 24 ekor/tahun. Permasalahan pengembangan sapi potong yang dominan muncul dalam pengembangan sapi potong adalah musim kemarau sulit diperoleh hijauan makanan ternak, harga berfluktuasi, lahan penggembalaan sempit.Dukungan kebijakan yaitu peraturan daerah tentang peternakan dan kesehatan hewan. Hasil evaluasi program di lapangan dilaksanakan sesuai dengan petunjuk teknis program sehingga layak untuk dilanjutkan. Saran dari hasil penelitian ini adalah perlu adanya pengembangan lahan hijauan makanan ternak dan kelompok tani penerima bantuan sebaiknya diprioritaskan kepada kelompok tani yang memiliki lahan penggembalaan yang cukup luas untuk mengantisipasi kekurangan hijauan pada musim kemarau.Kata kunci : Evaluasi kinerja program pengembangan, Sapi potong.
KELAYAKAN FINANSIAL USAHA PETERNAKAN PUYUH (STUDI KASUS PETERNAKAN PUYUH PERMATA KOTA KENDARI) Fatmawati Fatmawati; Azhar Bafadal; La Ode Nafiu; Musram Abadi
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (91.364 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.4510

Abstract

Peternakan merupakan salah satu subsektor pertanian yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian di Indonesia. Namun dalam pelaksanaannya subsektor peternakan menghadapi berbagai risiko yang tidak jarang memberikan kerugian bagi pelaku subsektor peternakan khususnya peternak. Penelitian ini bertujuan menganalisis kelayakan finansial Peternakan Puyuh Permata.  Hasil analisis kelayakan finansial menunjukan bahwa usaha Peternakan Puyuh Permata layak untuk dikembangkan.  Hasil perhitungan NPV adalah positif pada discount faktor 12%, yakni sebesar sebesar Rp. Rp. 119.192.758,-, Nilai Net B/C Ratio sebesar 2.30, ( > 1), nilai IRR sebesar 32.04 % (>12%) dan Payback Periode untuk mengembalikan nilai investasi sebesar Rp. 119.192.758-, memerlukan waktu 2 tahun 66 hari. Kata Kunci : Evaluasi Kelayakan Finansial, Agribisnis, Puyuh 
MOTIVASI PETERNAK DALAM PENGEMBANGAN USAHA SAPI BALI DI KABUPATEN MUNA BARAT Jainal Abidin; La Malesi; Hairil A Hadini
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.526 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.4660

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui  sistem pemeliharaan ternak sapi bali, motivasi peternak dalam memelihara sapi bali dan tingkat motivasi peternak dalam memelihara sapi bali di Kabupaten Muna Barat. Penelitian dilaksanakan pada bulan November-Desember 2017,dengan jumlahresponden 60 peternak. Data dikumpulkan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem pemeliharaan sapi bali sebagian besar dilakukan secara ekstensif dengan persentase sebesar 70%, semi intensif 18% dan intensif 12%. Motivasi beternak sapi bali di Kabupaten Muna Barat adalah motivasi ekonomi dengan persentase 76,28%, motivasi hiburan 73,73%, motivasi lingkungan 67,03% dan motivasi status sosial 51,73%. Tingkat kategori motivasi beternak sapi bali di Kabupaten Muna Barat yang mendorong peternak untuk beternak sapi bali adalah motivasi ekonomi dan hiburan.Kata Kunci : Motivasi, Sapi Bali. 
KUALITAS DAN FERTILITAS SPERMATOZOA SAPI BALI HASIL SEXING DENGAN MENGGUNAKAN METODE SWIM-DOWN Febiang Lopulalan; Takdir Saili; La Ode Ba'a
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.831 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.4665

Abstract

Metode sexing spermatozoa telah banyak digunakan dalam upaya memproduksi anak ternak sapi dengan jenis kelamin yang bisa dikendalikan. Pada penelitian ini telah dilakukan kajian tentang kualitas dan fertilitas spermatozoa setelah sexing menggunakan metode swim down. Semen yang didapat berasal dari pejantan milik UPTD Balai Perbibitan dan Pakan Ternak Provinsi Sulawesi Tenggara. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 3 perlakuan dengan 6 kali ulangan. Perlakuan adalah lama waktu sexing P1 (10 menit), P2 (20 menit), P3 (30 menit) dan ulangannya adalah 6 kali penampungan. Media sexing yang digunakan adalah Tris-Kuning Telur. Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan lama waktu sexing berpengaruh nyata terhadap konsentrasi spermatozoa, persentase motilitas spermatozoa dan Post Thawing Motility (PTM) spermatozoa hasil sexing yang telah dibekukan. Persentase Non Return Rate (NRR) 21 hari setelah inseminasi pada 120 ekor sapi betina menunjukkan persentase kebuntingan berkisar antara 77,5% - 87,5%. Kesimpulan penelitian ini adalah kualitas spermatozoa hasil sexing dan motilitas spermatozoa hasil sexing yang dibekukan masih baik dan memenuhi syarat untuk digunakan pada inseminasi buatan. Fertilitas spermatozoa hasil sexing yang dibekukan masih mampu menghasilkan angka kebuntingan yang tinggi berdasarkan nilai Non Return Rate. Kata kunci: Spermatozoa, sapi bali, sexing, swim down
KUALITAS DAN KAPASITASI SPERMATOZOA SAPI BALI, MADURA, DAN PERANAKAN ONGOLE Aulia Puspita Anugra Yekti; Willy Saputra Saputra Tatulus; Dian Ratnawati; Luqman Affandhy; Kuswati Kuswati; Asri Nurul Huda; Trinil Susilawati
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.664 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.4739

Abstract

ABSTRAKTujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas dan kapasitasi spermatozoa pada sapi potong lokal. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat digunakan sebagai standar uji kualitas semen. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah dua ekor sapi jantan ongole, sapi bali dan sapi madura. Hasil penelitian  menunjukkan bahwa persentase motilitas spermatozoa sapi bali 70,83±2,04%, sapi madura 70,00±0,00% dan sapi PO 71,67±2, 58%. persentase Viabilitas spermatozoa sapi bali adalah 89,39±2,84%, sapi madura 90,60 ± 3,13% dan sapi PO 92,13±2,08%. Persentase abnormalitas spermatozoa sapi bali adalah 3,48±1,09%, sapi madura 2,13±0,86% dan sapi PO 2,86±0,51%. Konsentrasi sperma sapi bali 1126,67±169,08 juta/mL, sapi madura 1076,67±3,94 juta/mL dan sapi PO 1210±160,87 juta/mL. Total spermatozoa motil pada sapi bali adalah 3136,9±653,4 juta/mL, sapi madura 3520,41±357,48 juta dan sapi PO 3653,83±1293,59 juta/mL. Persentase status akrosom spermatozoa adalah 85,72±1,72%, sapi madura 85,35±0,76% dan sapi PO 86,40±1,97%. Data yang didapatkan dalam penelitian ini dianalisis menggunakan rancangan acak lengkap dimana hasil analisa menunjukkan tidak ada perbedaan kualitas yang signifikan (P>0,05). Dapat disimpulkan perbedaan jenis pada sapi lokal tidak berpengaruh pada kualitas dan kapasitas spermatozoa, tetapi sapi PO memiliki persentase yang lebih tinggi dari kualitas dan kapasitasi sperma dibandingkan sapi bali dan sapi madura.Kata kunci : kualitas semen, spermatozoa, kapasitasi, sapi lokalABSTRACTThe purpose of this research was to determine the differences in the quality and capacitation of local beef cattle sperm. In addition, this study was also expected to be used as a standard of semen quality test. The material used in this study were two bulls of crossbreed ongole, bali cattle and madura cattle. The results of this study revealed that percentage of motility  sperm bali cattle  70.83 ± 2.04%, madura cattle 70.00 ± 0.00% and PO cattle 71.67 ± 2, 58%. percentage of  Viability sperm of bali cattle was 89.39 ± 2.84, madura cattle 90.60 ± 3.13% and PO cattle 92.13 ± 2.08%. Percentage of abnormality sperm bali cattle  were 3.48 ± 1.09%, madura cattle 2.13 ± 0.86% and PO cattle 2.86 ± 0.51%. percentage of concentration sperm bali cattle 1126.67 ± 169.08 million / mL, madura cattle 1076.67 ± 73.94 million / mL and PO cattle 1210 ± 160.87 million / mL. percentage of  total motile sperm bali was 3136.9 ± 653.4 million / mL, madura cattle 3520.41 ± 357.48 million and PO cattle 3653.83 ± 1293.59 million / mL. percentage of status acrosom sperm is 85.72 ± 1.72%, madura cows 85.35 ± 0.76 and cattle PO 86.40 ± 1.97. Data of this research was analyzed using Block  Randomized Design (BRD) which showed not  significant differences in quality (P> 0.05). The conclusion based on the observations made in this research, differences in local cattle have no effect on the quality and capacitation of spermatozoa, but cross breed ongole cattle have a higher percentage of quality and capacitation of sperm than bali cattle and madura cattle. Semen of bali cattle, and madura cattle used in this study can be used for artificial insemination.Keywords: semen quality, sperm capacitation, local cattle 
IMBANGAN PROTEIN DAN ENERGI BERBEDA DALAM RANSUM PUYUH FASE GROWER TERHADAP KONSUMSI PAKAN, PERTAMBAHAN BOBOT BADAN, DAN KONVERSI RANSUM Astriana Napirah; Hamdan Has; La Ode Nafiu; Ali Bain; Takdir Saili
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.775 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.5188

Abstract

ABSTRAK             Kandungan energi dan protein pakan merupakan faktor yang mempengaruhi kualitas pakan dan performans produksi ternak. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh imbangan energi dan protein berbeda dalam ransum puyuh fase grower terhadap konsumsi pakan, perrtambahan bobot badan, dan konversi pakan. Seratus dua puluh DOQ disebar secara acak pada 24 unit kandang percobaan. Perlakuan yang dicobakan terdiri atas 2 level energi pakan (2700 dan 2900 kkal/kg) dan 3 level protein pakan (18, 20, dan 22%), sehingga terdapat 6 kombinasi perlakuan, yaitu R1 (2700 EM – 18% PK), R2 (2700 EM – 20% PK), R3 (2700 EM – 22% PK), R4 (2900 EM – 18% PK), R5 (2900 EM – 20% PK), dan R6 (2900 EM – 22% PK). Pakan yang dicobakan merupakan pakan self mixing. Parameter yang diamati adalah konsumi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan puyuh umur 2 hingga 6 minggu. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam dan dilanjutkan dengan uji wilayah berganda duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa imbangan energi-protein pakan berbeda tidak memberikan pengaruh (P>0,05) pada konsumsi pakan, pertambahan bobot badan, dan konversi pakan. Kombinasi energi metabolisme 2700 kkal/kg dan 18% protein sudah dapat memenuhi kebutuhan nutrisi puyuh periode grower.Kata Kunci: protein, energi, puyuh, grower   ABSTRACT             Energy and protein that contained in poultry feed is a factor that affect the feed quality and poultry production performance. This research aimed to study the effect of different energy and protein balance in quail feed on feed consumption, weight gain, and feed conversion ratio. One hundred and twenty day old quails were divided into 24 units enclosure research. The trial feed was consist of 2 levels of energy feed (2700 and 2900 kcal/kg) and 3 levels of crude protein (18, 20, and 22% CP), so that there were 6 combinations of treatments, i.e. R1 (2700 ME – 18% CP), R2 (2700 ME – 20% CP), R3 (2700 ME – 22% CP), R4 (2900 ME – 18% CP), R5 (2900 ME – 20% CP), R6 (2900 ME – 22% CP). The used feed was a self mixing feed. The observed parameters were feed consumption, body weight gain, and feed conversion ratio of quail at 2-6 weeks of age. The data obtained were analyzed using variance analysis and continued using Duncan’s multiple range test. The result showed that the balance of energy-protein in quail feed did not affect (P>0,05) feed consumption, body weight gain, and feed conversion ratio. The combination of 2700 kcal/kg metabolizable energy and 18% cruse protein could already maintain the needs of the grower period of quail nutrients.Keywords: protein, energy, quail, grower
PENGARUH PENAMBAHAN TEPUNG DAUN INDIGOFERA ZOLLINGERIANA DALAM RANSUM TERHADAP KUALITAS INTERNAL TELUR AYAM ARAB Asis Surajat; Muhammad Amrullah Pagala; Ali Bain
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (221.756 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.5064

Abstract

ABSTRAKPenelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh tepung daun Indigofera (Indigofera zollingeriana) yang diberikan dalam pakan terhadap kualitas telur ayam arab.  Penelitian didesain menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 (empat) perlakuan dan 4 (empat) ulangan. Perlakuan penelitian  terdiri atas: P0 = Ransum mengandung 0% Tepung daun Indigofera, P1 = Ransum mengandung 10% Tepung daun Indigofera, P2 = Ransum mengandung 15% Tepung daun Indigofera, dan P3 = Ransum mengandung 20% Tepung daun Indigofera.  Peubah yang diukur dan diamati meliputi berat kuning telur, berat putih telur, berat kerabang telur, warna kuning telur, kadar lemak, kadar protein, dan kadar kolesterol.  Data yang didapatkan dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) berdasarkan RAL menggunakan aplikasi SPSS.  Jika perlakuan berpengaruh nyata maka dilakukan uji lanjut dengan Uji Duncan Multiple Range Test.  Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung daun indigofera dalam pakan ayam arab, dapat mempengaruhi berat kuning telur, berat putih telur, berat kerabang telur, dan warna kuning telur ayam arab. Kata kunci :Indigofera zollingeriana, Kuning Telur, Putih Telur, dan Ayam Arab. 
PENGARUH KETEPATAN WAKTU INSEMINASI BUATAN TERHADAP TINGKAT KEBERHASILAN KEBUNTINGAN DI KECAMATAN GEDANGAN KABUPATEN MALANG JAWA TIMUR Enike Dwi Kusumawati; Syam Rahadi; Fendi Sudianata; Dyah Lestari Yulianti
Jurnal Ilmu dan Teknologi Peternakan Tropis Vol 5, No 2 (2018): JITRO, Mei
Publisher : Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.693 KB) | DOI: 10.33772/jitro.v5i2.6966

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang-Sub Dinas Unit Pelaksana Teknis IB Kecamatan Gedangan Kabupaten Malang Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Malang sebagai salah satu sentra peternakan rakyat sangat bergantung pada teknik Inseminasi Buatan tersebut. Dengan teknik ini sangat dimungkinkan untuk menghasilkan keturunan sapi yang memiliki daging unggul dengan harga jual yang lebih tinggi daripada sapi lokal, keadaan ini pada akhirnya akan membantu peningkatan ekonomi peternak. Selama pelaksanaan penelitian, input data berupa hari pelaksanaan IB, waktu birahi sapi betina dan waktu pelaksanaan IB. Metode yang digunakan untuk mengevaluasi pelaksanaan IB ini menggunakan metode deskriptif. Hasil penelitian evaluasi pelaksanaan IB di Kecamatan Gedangan menunjukkan bahwa IB yang dilakukan pada awal birahi memiliki tingkat keberhasilan sebesar 51,3%, pelaksanaan IB pada rentang waktu pertengahan birahi memiliki tingkat keberhasilan 100%, sedangkan pada  tahap akhir birahi memiliki kemungkinan terjadinya konsepsi sebesar 30%. Setelah dilakukan analisa dan penghitungan presentase, maka angka keberhasilan IB di Kecamatan Gedangan adalah 57,37% dan angka ketidakberhasilan IB mencapai 42,63%. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa terdapat pengaruh  ketepatan waktu IB terhadap tingkat keberhasilan kebuntingan di Kecamatan Gedangan  Kabupaten Malang. Faktor-faktor penentu keberhasilan IB dalam hubungannya dengan ketepatan waktu IB adalah: kelainan anatomi saluran reproduksi, kelainan ovulasi, sel telur yang abnormal, sperma yang abnormal, dan kesalahan pengelolaan reproduksi.Keywords: artificial insemination, conception rate, estrus, standing heat

Page 1 of 1 | Total Record : 8